Masa Kelas BM Patut Dipendekkan: Sikap Rasis Dong Zong
Antara perkara yang dibincangkan dalam mesyuarat agung tahunan Persatuan Jawatankuasa Sekolah Cina Bersatu Malaysia (Dong Zong) yang ke-61 sekali lagi menunjukkan sikap kiasu mereka.
Selama ini, organisasi ini telah menuntut segala permintaan yang tidak munasabah, tidak praktikal dan juga perkara yang tidak mungkin boleh dilakukan oleh kerajaan semata-mata untuk memenuhi semangat perkauman mereka. Mereka menjelaskan bahawa mereka tidak akan berhenti sehingga tuntutan mereka dipenuhi sepenuhnya.
Toleransi dan persefahaman, ataupun rasa hormat seakan-akan tidak wujud dalam kamus mereka. Patriotik, pembinaan negara, praktikal dan juga jawapan yang diberikan oleh kerajaan tidak akan didengari oleh mereka.
Kita hanya boleh menggelengkan kepala apabila mereka kini tidak puas hati tentang tempoh kelas pelajaran Bahasa Malaysia (BM) bagi pelajar darjah 4-6 di sekolah-sekolah rendah Cina.
Pada masa ini, mata pelajaran BM mengambil masa 6 slot bagi jadual waktu dan akan ditingkatkan kepada 9 slot pada tahun 2014. Dong Zong sudah tentu akan menentang cadangan ini, dan mendakwa bahawa ianya terlalu banyak. Terlalu banyak daripada apa? Terlalu banyak Malaysia? Adakah mereka takut bahawa anak-anak mereka akan menjadi rakyat Malaysia sejati?
Pihak Kementerian semestinya mempunyai sebab-sebab tertentu dalam membuat cadangan untuk peningkatan slot BM di sekolah-sekolah Cina, dan ia tidak sukar bagi kita untuk mencari sebab-sebabnya.
Cuba anda bertanya kepada orang ramai tentang soalan-soalan seperti berapa kali mereka perlu ulang soalan mereka setiap kali mereka kepada pekerja Cina di salun rambut, hanya kerana pekerja tersebut tidak mahir berbahasa melayu, dan juga Bahasa Inggeris.
Ada kawan-kawan yang ke showroom kereta dan jurujual Cina tersebut tidak dapat memberikan maklumat yang cukup terhadap kereta tersebut dan juga prosedur pembelian hanya kerana dia tidak menguasai BM dan Inggeris!
Itulah gambaran yang ingin disampaikan tentang orang Cina di Malaysia. Berani mereka mengangkat diri mereka sebagai rakyat Malaysia dan juga mahu mendapat hak Bumiputera!
Dan Dong Zong masih lagi berdegil dan tidak mahu ada sebarang pertalian dengan Malaysia. Guru Cina, Sekolah Cina, Bahasa Cina, Cina sini, Cina sana. Rasis hardcore.
Negara China pun sedar bahawa mereka perlu bekerjasama dengan negara-negara dan bangsa-bangsa lain untuk memperluaskan perniagaan mereka. Walaupun negara tersebut telah berjaya 'menawan' dunia, mereka kini masih lagi bermasalah.
Percaya atau tidak, syarikat-syarikat di China mungkin berjaya meraih keuntungan yang banyak daripada perniagaan di seluruh dunia. Namun, mereka mungkin boleh mendapatkan lebih jika mereka mengamalkan sikap keterbukaan dalam pembelajaran bahasa-bahasa lain dan budaya luar.
Orang-orang Cina tidak boleh menerima perkara ini. Penghantaran yang salah, arahan salah, terjemahan salah, tafsiran yang salah adalah sesuatu yang agak besar.
Sebagai rakyat Malaysia, kita mempunyai peluang untuk menyaksikan sendiri sikap kiasu orang Cina. Masalah yang timbul dari sikap 'kiasu' atau sombong adalah anda lebih cenderung untuk hilang dari dunia realiti dan akhirnya akan menjadi rugi.
Dong Zong mungkin rasakan bahawa orang Cina kini cukup kuat dan tidak perlu orang lain untuk membuat keuntungan, tetapi mereka lupa bahawa mereka tidak akan kehilangan apa-apa tetapi boleh mendapatkan lebih banyak keuntungan jika mereka bercampur dengan masyarakat.
Sebagai contoh, kawan MD yang ingin membeli kereta dan akhirnya membeli kereta di syarikat Bumiputera kerana kecewa dengan sikap jurual Cina dari syarikat yang sebelumnya.
Kesimpulannya, Dong Zong perlu memilih samada mereka mahu kekal dengan kepercayaan mereka terhadap China atau mula bercampur dengan budaya Malaysia. Dalam erti kata lain, Dong Zong tidak mempunyai pilihan tetapi untuk menjadi kurang Cina dan lebih Malaysia, atau berhenti berjuang untuk mendapatkan hak sama rata, atau lebih baik lagi, melepaskan kerakyatan mereka
Labels
- 13 MEI (3)
- 7WASIAT RAJA-RAJA MELAYU (18)
- A. SAMAD SAID (1)
- ADUAN (1)
- AGAMA (3)
- AKSI SEX ANWAR (182)
- AL (1)
- ALLAH (1)
- AMBIGA (6)
- ANWAR (8)
- ANWAR IBRAHIM (84)
- ARTIS (29)
- ASTRO (1)
- ATM (2)
- Azalina (1)
- AZMIN ALI (7)
- BARISAN NASIONAL (13)
- BENCANA ALAM (2)
- BERITA HARIAN (1)
- BERSIH (32)
- Bersih 3.0 (36)
- BESIH 2.0 (10)
- BLOGGER (12)
- BONGKAR (2)
- CORETAN (11)
- DAP (263)
- DATO ESKAY (3)
- DATO eSKAY bERSUMPAH (1)
- Datuk Seri Hishammuddin Hussein (2)
- DEEPAK (6)
- DONG ZONG (1)
- Dr Mohd Ridhuan Tee Abdullah (4)
- Dr. M (71)
- DS NAJIB (9)
- DUNIA (1)
- Fathul Bari (1)
- FELDA (5)
- GAPS (2)
- GPMS (2)
- GPRS (4)
- HACKER (1)
- HADI AWANG (13)
- HARAKAH (3)
- HARI BELIA NEGARA (2)
- Harussani (2)
- HASAN ALI (7)
- Hishamuddin Rais (1)
- HUSAM MUSA (2)
- IBU (1)
- IPTA (2)
- ISLAM (22)
- JAIS (7)
- JENICE LEE (1)
- JINGGA 13 (1)
- KANTOI (1)
- KARPAL SINGH (15)
- KDN (1)
- KEHILANGAN (3)
- Khairy Jamaluddin (3)
- KHALID GAGAP (20)
- KHALID IBRAHIM (30)
- KHALID SAMAD (3)
- KICDEFFELA (1)
- KOMUNIS (2)
- KRISTIAN (3)
- KU LI (2)
- KULI (1)
- LAYNAS (1)
- Lee Chong Wei (1)
- LGBT (1)
- Lim Guan Eng (21)
- Lim Kit Siang (11)
- LUAR NEGARA (2)
- MAHASISWA (9)
- Majlis Peguam (1)
- MALAYSIA (1)
- MALAYSIA KINI (6)
- MARINA MAHATHIR (4)
- MAT SABU (17)
- MAULUDUL RASUL (1)
- MCA (2)
- MEDIA (1)
- MELAYU (17)
- MENINGGAL DUNIA (4)
- MERDEKA (1)
- MILO SUAM (2)
- MUKTAMAR PAS (5)
- NAJIB TUN RAZAK (8)
- NALLAKARUPPAN (1)
- Nanyang Siangpau (1)
- NAZRI AZIZ (5)
- NFC (7)
- Nik Aziz (12)
- Noh Omar (4)
- NRUL IZZAH (1)
- Nur Misuari (1)
- NURUL IZZAH (12)
- OPS Daulat (3)
- P Balasubramaniam (1)
- PAKATAN (350)
- PAKATAN HARAM (131)
- PAPA GOMO (6)
- PAS (331)
- PASIR (7)
- PEGUAM (2)
- PELAJAR (1)
- PERHIMPUNAN (37)
- PERKASA (5)
- PKNS (1)
- PKR (217)
- PM (5)
- POLIS (3)
- PRK (2)
- PRK KERDAU (3)
- PRK MERLIMAU (36)
- PRK TENANG (34)
- PROGRAM (3)
- PROJEK RAPID (1)
- PRU 13 (2)
- PRU SARAWAK (23)
- REDUAN TEE (1)
- REMAJA (2)
- REVOLUSI (1)
- ROSMAH MANSOR (10)
- RUSUHAN (1)
- SABAH (1)
- Saifuddin Abdullah (2)
- SAIFUL BUKHARI (1)
- SEJARAH ANWAR IBRAHIM (1)
- Selamat Hari Raya Aidil Fitri (2)
- SELANGOR (13)
- SEMBANG RAKYAT (1)
- Shabery Cheek (2)
- SHAMSIDAR TAHRIN (3)
- Sport (14)
- SPR (3)
- SUARAM (10)
- SUBSIDI (1)
- SULTAN JOHOR (1)
- SULTAN SELANGOR (3)
- SUMBANGAN (1)
- Syi'ah (3)
- Tian Chua (6)
- TONY PUA (1)
- TOPENG PERAK (2)
- TPM (1)
- TUN RAZAK (1)
- Tunku Aziz (1)
- TV3 (1)
- UDA HOLDINGS. (5)
- UMB (2)
- Umi Hafilda (4)
- UMNO (22)
- UMNO WANGSA MAJU (2)
- Umum (1)
- UNIVERSITI (1)
- WAN aZIZAH (7)
- Wangsa Maju (1)
- Yusuf Al-Qaradawi (1)
- ZAHID MAT ARIP (2)
- Zaid Ibrahim (1)
- ZULKIFLI NORDIN (6)
Blog Archive
- January (2)
- November (1)
- October (6)
- September (10)
- August (14)
- June (1)
- May (11)
- April (47)
- March (56)
- February (39)
- January (48)
- December (50)
- November (47)
- October (67)
- September (71)
- August (72)
- July (68)
- June (79)
- May (106)
- April (76)
- March (46)
- February (60)
- January (38)
- December (20)
- November (80)
- October (121)
- September (63)
- August (58)
- July (59)
- June (52)
- May (53)
- April (97)
- March (67)
- February (65)
- January (80)
- December (56)
- November (21)
3 comments:
Tutop je semua sek cina nie..kalau banyak colok.S'pork pun xde sekolah cina.Biar diorang hantar anak2 belajar kat Taiwan.
Boleh laksana lebih dari itu pun boleh tapi cuma yang penting serahkan kerakyatan Malaysia kembali,settle segala galanya.Boleh tak cina komunis.
kalau diteliti secara mendalam..nampak dong zong macam nak bodohkan anak2 cina jugak..akhirnya x mahir berbahasa malaysia di bumi malaysia ini..
mahukah ibubapa anak2 cina ini ambil risiko..
Post a Comment