Malaysiakini Mempromosi Perkauman
Sebagai sebuah negara bermasyarakat majmuk, amatlah mengkagumkan bagaimana Malaysia mampu mencapai kejayaan sepertimana hari ini. Sepertimana seorang ulama dari Turki menyatakan bahawa “Malaysia adalah sebuah negara yang ditakdirkan menjadi neraka tetapi pemimpinnya berjaya menjadikannya syurga.”
Sifat semulajadi manusia menjadikan kita sukar untuk menerima perbezaan. Walaupun sebagai manusia yang bertamadun dan berpendidikan, kita tidak mampu menerima perbezaan secara semulajadi. Menerima perbezaan adalah satu tugas yang sukar dan selalunya kita gagal. Oleh itu, peperangan mungkin disebabkan dari sesuatu yang lebih mendalam seperti bekalan minyak tetapi ianya sentiasa dicetuskan dengan membangkitkan soal perbezaan.
Tetapi Malaysia berjaya mengatasi segala masalah perbezaan ini dengan satu formula – Artikel 153 di dalam perlembagaan yang meletakkan hak-hak Bumiputera. Tentu saja Artikel ini tidak membuatkan semua orang gembira walaupun mereka berada di dalam negara seperti syurga dengan ekonomi di dalam genggaman mereka, tetapi ia pastinya jauh lebih baik dari tinggal di neraka dunia yang penuh dengan peperangan dan keganasan.
Artikel ini jugalah yang menyelamatkan Malaysia dari mengikuti jejak langkah Indonesia ketika gerakan Reformasi tercetus. Kerana di Malaysia, walaupun orang Melayu tidak gembira dengan kawalan ekonomi oleh kaum cina, tetapi mereka tahu, kaum Cina juga tidak gembira kerana tidak dapat mengaut semuanya.
Membuang Artikel ini bermakna malapetaka bagi Malaysia.
Malangnya, di negara kita terdapat manusia-manusia yang gemar sekali bermain dengan api perkauman. Satu pihak memanggil pihak yang lagi satu sebagai rasis lalu dibalas pula dengan panggilan pendatang.
Memandangkan tiada penyelesaian dapat dicapai, Perdana Menteri telah mencuba sedaya upaya untuk meredakan keadaan dan menyatakan dengan tegas bahawa kaum Cina juga adalah rakyat yang setia dan memanggil mereka pendatang bukan sahaja tidak wajar atau tidak tepat tetapi juga gila. Dengan itu, beliau merujuk kepada kaum Cina yang benar-benar bersikap seperti seorang warganegara yang setia yang meletakkan nasionalisme dahulu sebelum kaum, serta tidak mempersoalkan perlembagaan mahupun Institusi Raja-raja.
Bagaimanapun, portal Malaysiakini nampaknya begitu tega untuk mencurah petrol ke atas api yang hampir padam ini. Pembacanya juga mentertawakan seruan PM dalam usaha untuk membendung sifat perkauman. ‘Perkasa’ sekali lagi dibangkitkan sebagai simbol perkauman Melayu atau UMNO dan bahawa Perkasalah yang dirujuk sebagai ‘gila’ oleh PM dan selagi Perkasa tidak dibubarkan, selagi itulah usaha PM dianggap tidak ikhlas oleh mereka.
Persoalannya, bagaimana pula dengan Dong Zong atau Dong Jiao Zong atau Hindraf? Kenapa NGO yang membela hak kaum Cina dan India tidak apa, tetapi Perkasa tidak boleh? Bukankah ini seperti seekor gagak menuduh merpati putih sebagai hitam? Siapakah rasis dan ‘gila’ sebenarnya di sini?
Orang ‘gila’ yang sebenarnya ialah mereka yang lebih rela hidup di dalam neraka daripada syurga dengan berusaha sedaya upaya untuk mencetuskan keganasan perkauman. Mereka melakukan ini dengan memburuk-burukkan, memperlecehkan, mengetawakan dan mempersetankan segala usaha kerajaan untuk membawa perpaduan.
Mereka bertegas untuk dipisahkan dari kaum lain dan menolak perjuangan Perkasa demi perpaduan melalui Satu Sekolah Untuk Semua. Mereka tidak habis-habis mengutuk Artikel 153 sebagai menjadi halangan antara mereka dengan syurga yang sebenar-benarnya.
Semuanya adalah berkenaan apa yang mereka mahukan dan apa yang membawa keuntungan kepada mereka dan orang lain boleh ‘pergi jahanam’. Apa yang mereka tidak tahu ialah kita semua hidup di atas bumi yang sama dan salah satu kaum tidak boleh ‘pergi jahanam’ tanpa mengheret kaum lain bersamanya.
Justeru, Malaysiakini harus berhenti mengheret rakyat ke neraka jahanam dan belajar menghargai dan menilai negara yang umpama syurga ini.
Labels
- 13 MEI (3)
- 7WASIAT RAJA-RAJA MELAYU (18)
- A. SAMAD SAID (1)
- ADUAN (1)
- AGAMA (3)
- AKSI SEX ANWAR (182)
- AL (1)
- ALLAH (1)
- AMBIGA (6)
- ANWAR (8)
- ANWAR IBRAHIM (84)
- ARTIS (29)
- ASTRO (1)
- ATM (2)
- Azalina (1)
- AZMIN ALI (7)
- BARISAN NASIONAL (13)
- BENCANA ALAM (2)
- BERITA HARIAN (1)
- BERSIH (32)
- Bersih 3.0 (36)
- BESIH 2.0 (10)
- BLOGGER (12)
- BONGKAR (2)
- CORETAN (11)
- DAP (263)
- DATO ESKAY (3)
- DATO eSKAY bERSUMPAH (1)
- Datuk Seri Hishammuddin Hussein (2)
- DEEPAK (6)
- DONG ZONG (1)
- Dr Mohd Ridhuan Tee Abdullah (4)
- Dr. M (71)
- DS NAJIB (9)
- DUNIA (1)
- Fathul Bari (1)
- FELDA (5)
- GAPS (2)
- GPMS (2)
- GPRS (4)
- HACKER (1)
- HADI AWANG (13)
- HARAKAH (3)
- HARI BELIA NEGARA (2)
- Harussani (2)
- HASAN ALI (7)
- Hishamuddin Rais (1)
- HUSAM MUSA (2)
- IBU (1)
- IPTA (2)
- ISLAM (22)
- JAIS (7)
- JENICE LEE (1)
- JINGGA 13 (1)
- KANTOI (1)
- KARPAL SINGH (15)
- KDN (1)
- KEHILANGAN (3)
- Khairy Jamaluddin (3)
- KHALID GAGAP (20)
- KHALID IBRAHIM (30)
- KHALID SAMAD (3)
- KICDEFFELA (1)
- KOMUNIS (2)
- KRISTIAN (3)
- KU LI (2)
- KULI (1)
- LAYNAS (1)
- Lee Chong Wei (1)
- LGBT (1)
- Lim Guan Eng (21)
- Lim Kit Siang (11)
- LUAR NEGARA (2)
- MAHASISWA (9)
- Majlis Peguam (1)
- MALAYSIA (1)
- MALAYSIA KINI (6)
- MARINA MAHATHIR (4)
- MAT SABU (17)
- MAULUDUL RASUL (1)
- MCA (2)
- MEDIA (1)
- MELAYU (17)
- MENINGGAL DUNIA (4)
- MERDEKA (1)
- MILO SUAM (2)
- MUKTAMAR PAS (5)
- NAJIB TUN RAZAK (8)
- NALLAKARUPPAN (1)
- Nanyang Siangpau (1)
- NAZRI AZIZ (5)
- NFC (7)
- Nik Aziz (12)
- Noh Omar (4)
- NRUL IZZAH (1)
- Nur Misuari (1)
- NURUL IZZAH (12)
- OPS Daulat (3)
- P Balasubramaniam (1)
- PAKATAN (350)
- PAKATAN HARAM (131)
- PAPA GOMO (6)
- PAS (331)
- PASIR (7)
- PEGUAM (2)
- PELAJAR (1)
- PERHIMPUNAN (37)
- PERKASA (5)
- PKNS (1)
- PKR (217)
- PM (5)
- POLIS (3)
- PRK (2)
- PRK KERDAU (3)
- PRK MERLIMAU (36)
- PRK TENANG (34)
- PROGRAM (3)
- PROJEK RAPID (1)
- PRU 13 (2)
- PRU SARAWAK (23)
- REDUAN TEE (1)
- REMAJA (2)
- REVOLUSI (1)
- ROSMAH MANSOR (10)
- RUSUHAN (1)
- SABAH (1)
- Saifuddin Abdullah (2)
- SAIFUL BUKHARI (1)
- SEJARAH ANWAR IBRAHIM (1)
- Selamat Hari Raya Aidil Fitri (2)
- SELANGOR (13)
- SEMBANG RAKYAT (1)
- Shabery Cheek (2)
- SHAMSIDAR TAHRIN (3)
- Sport (14)
- SPR (3)
- SUARAM (10)
- SUBSIDI (1)
- SULTAN JOHOR (1)
- SULTAN SELANGOR (3)
- SUMBANGAN (1)
- Syi'ah (3)
- Tian Chua (6)
- TONY PUA (1)
- TOPENG PERAK (2)
- TPM (1)
- TUN RAZAK (1)
- Tunku Aziz (1)
- TV3 (1)
- UDA HOLDINGS. (5)
- UMB (2)
- Umi Hafilda (4)
- UMNO (22)
- UMNO WANGSA MAJU (2)
- Umum (1)
- UNIVERSITI (1)
- WAN aZIZAH (7)
- Wangsa Maju (1)
- Yusuf Al-Qaradawi (1)
- ZAHID MAT ARIP (2)
- Zaid Ibrahim (1)
- ZULKIFLI NORDIN (6)
Blog Archive
- January (2)
- November (1)
- October (6)
- September (10)
- August (14)
- June (1)
- May (11)
- April (47)
- March (56)
- February (39)
- January (48)
- December (50)
- November (47)
- October (67)
- September (71)
- August (72)
- July (68)
- June (79)
- May (106)
- April (76)
- March (46)
- February (60)
- January (38)
- December (20)
- November (80)
- October (121)
- September (63)
- August (58)
- July (59)
- June (52)
- May (53)
- April (97)
- March (67)
- February (65)
- January (80)
- December (56)
- November (21)
1 comments:
pariaf dan dong lancau zong
Post a Comment