Adakah Raja-Raja melayu akan Jadi seperti Raja-Raja di Indonesia?? Sila baca artikel di ini sehingga habis.
Keturunan Raja Dibunuh oleh Pakatan Komunis di Indonesia 66 Tahun yang Lampau.Slogan "Ketuanan Rakyat" yang diagungkan..
Tragedi 3 Mac 1946. ‘Ketuanan Rakyat’ Yang Menjadi Detik Hitam Sejarah Melayu
66 tahun tidak lama. Adakah kita telah lupa? Dua bulan sebelum UMNO ditubuhkan di Istana Johor, lima sultan di lima negeri Melayu di Sumatera Timur telah dibunuh dengan kejam. Beribu-ribu orang kerabat raja turut dibunuh kejam.
Jam 12 malam 3 Mac 1946 merupakan detik hitam bagi orang Melayu dan kini menjadi penyesalan yang tak sudah bagi sebahagian besar warga Melayu di Sumatera Timur. Ia juga merupakan penyebab orang Melayu Semenanjung menolak untuk menyertai gagasan Indonesia.
Dalam satu malam sahaja, beberapa orang Sultan di beberapa negeri telah dibunuh dengan kejam oleh puak pro-komunis yang dibantu oleh kuli-kuli ladang dari keturunan pendatang luar.
Peristiwa bermula menjelang tahun 1946 di mana keadaan suhu politik di Sumatera Timur menjadi panas apabila kumpulan pro-komunis mula menguasai partai politik dan juga membentuk askar bersenjata di antaranya Laskar Buruh atau Parti Komunis Indonesia.
Akibat jarak dan kegagalan Sukarno berhubungan dengan sultan-sultan Melayu di Sumatera bagi mendapatkan kepastian mereka dalam pernyataan sokongan kemerdekaan dari Belanda, Timbalan Gabenor Sumatera yang dilantik, Amir Syarifuddin (salah seorang pro-komunis) tiba di Serdang dalam negeri Asahan dari pulau Jawa dan menghasut para penyokong komunis supaya menghapuskan kuasa Sultan dan bangsawan di istana mereka di Serdang. Dia merupakan seorang penulis yang merupakan redaksi majalah Pemoeda Soematra.
Secara diam-diam, pihak komunis mempersiapkan rancangan untuk menghapuskan monarki kerajaan Melayu dan ingin mengambil alih pemerintahan kerajaan. Mereka kemudian membuat propaganda di akhbar, radio dan risalah serta isu-isu fitnah palsu untuk menghasut rakyat dengan laungan ‘Daulat Rakyat’ bagi melawan laungan ‘Daulat Tuanku’. Selain itu, isu bahawa Raja-Raja Melayu ini mempunyai hubungan baik dengan dengan Belanda dimainkan selain kononnya pihak istana memeras dan menindas rakyat.
Muslihat ini dilakukan setelah Gabenor Sumatera yang dilantik, Tengku Muhammad Hassan beserta rombongan yang 7 buah kereta , bertolak dari Medan pada 6 Februari 1946 melalui Brastagi dan Sumatera Tengah menuju ke Sumatera Selatan, dan mengikut rancangan, akan kembali ke Medan pada 22 Mac 1946.
3 Mac 1946, tepat jam 12 malam secara serentak, orang ramai yang kebanyakan rakyat pendatang, telah dipimpin oleh orang-orang komunis kiri PKI dan mengajak bersama-sama mereka PNI dan Pesindo, menyerbu istana dan pejabat kerajaan Melayu dan mengumumkan bahawa kerajaan Melayu telah dihapuskan oleh rakyat Indonesia.
Pembunuhan terhadap kerabat-kerabat raja dilakukan secara besar-besaran dengan ada yang dibenamkan di laut, dipotong kepala mereka, ditanam hidup-hidup dan berbagai pembunuhan sadis yang lain, di lakukan oleh orang ramai yang pro-komunis yang dipimpin Parti Komunis Indonesia.
Penyerbuan itu merupakan tragedi buat Sultan Bidar Alam Syah IV di negeri Bilah, Sultan Mahmud Aman Gagar Alam Syah di negeri Panai dan Tengku Mustafa gelar Yang Dipertuan Besar Makmur Perkasa Alam Syah di negeri Kota Pinang, kesultanan Serdang Asahan di Tanjung Balai, Kesultanan Deli di Medan, kerajaan Melayu Yang Dipertuan Tengku Al Haji Muhammad Syah di Labuhan Batu. Kesemua sultan ini mangkat dibunuh oleh rakyat pendatang yang bekerja di ladang-ladang Sultan yang terpengaruh dengan dakyah komunis.
Hampir separuh penduduk negeri-negeri ini terdiri dari kaum pendatang yang didatangkan sebagai kuli di ladang-ladang.
Di tempat lain, istana Sultan Langkat di Tanjung Pura dan di kota Binjai diserbu dan dirompak, di mana kerabat raja-raja Melayu Langkat ditangkap dan sebahagian besar dibunuh dengan kejam termasuk sasterawan Indonesia yang terkenal, Tengku Amir Hamzah. Lebih kejam, puteri-puteri Sultan Langkat diperkosa dan yang lebih memilukan lagi pemerkosaan dilakukan di depan mata baginda Sultan Langkat, dan putera mahkota yang masih muda hilang entah ke mana. Kekejaman ini dilakukan oleh seorang pemimpin PKI bernama Marwan dan pengikut-pengikutnya.
Kesultanan Langkat adalah kesultanan paling kaya dan mewah di Sumatera kerana mempunyai hasil petroleum dan jika istana Sultan Langkat yang hangus dibakar itu masih berdiri, ia merupakan khazanah yang tinggi nilainya untuk orang Melayu sedunia.
Kerabat-kerabat lelaki di negeri Asahan dibunuh kesemuanya termasuk isteri Tengku Musa dan anaknya. Dalam masa beberapa hari, 140 orang yang dikenalpasti sebagai kerabat raja yang memakai nama Tengku, Wan dan Raja mati dibunuh dengan kejam di Asahan sahaja.
Mereka kemudian menangkap semua kerabat-kerabat diraja Melayu di beberapa daerah terdiri dari perempuan dan anak-anak dan dibawa ke kem tahanan di Simalungun dan Tanah Karo, disiksa, dihina dan dibunuh.
Indonesia pada waktu ini seolah-olah menyokong kekejaman ini sehinggakan dua generasi orang Melayu hampir kehilangan identiti mereka. Mereka takut mengaku Melayu, takut memakai baju Melayu dan menambah gelaran Batak di depan nama mereka supaya boleh bersekolah atau diterima di pejabat kerajaan. Mereka menghilangkan gelaran Tengku atau Wan karena takut dicaci sebagai kerabat raja.
Akhirnya, selepas 19 tahun, pada 30 September 1965, terjadilah rampasan kuasa oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pimpinan Jenderal Suharto yang bertindak memusnahkan Parti Komunis Indonesia. Puak pro-komunis Indonesia menerima nasib yang dianggap sebagai balasan kepada apa yang telah mereka lakukan ke atas Sultan-sultan Melayu di Sumatera. Hampir 2 juta puak pro-komunis Indonesia telah dibunuh oleh tentera Indonesia dan sebahagian besar pemimpin Parti Komunis Indonesia di Sumatera Timur terbabit mencetus ‘Revolusi Sosial 1946′ di Sumatera Timur dengan membunuh parak Sultan dan kerabat diraja serta merompak istana-istana ditangkap dan dibunuh oleh tentera dan juga rakyat.
Sinar bagi orang Melayu di Sumatera Timur kembali pada tahun 1971 apabila pemimpin masyarakat Melayu Sumatera Timur yang dilindungi oleh Panglima Komando Wilayah Sumatera, Leftenan Jenderal Ahmad Tahir, telah mengumpul dan menyatukan sebanyak 17 organisasi masyarakat Melayu dan membentuk payung organisasi bernama MAJLIS ADAT BUDAYA MELAYU INDONESIA (MABMI) .
Sehingga kini, adat budaya Melayu masih banyak yang hilang akibat terputusnya dua generasi pada masa mula revolusi sosial dan sepanjang zaman pemerintahan Sukarno. Walaupun kini telah ada yang berusaha menggali khazanah budaya Melayu Sumatera Timur tetapi itu belum cukup tanpa bantuan dari orang orang Melayu di seluruh penjuru dunia.
Para pecinta sejarah Indonesia kini menyesali keterlanjuran masyarakat yang mudah ditipu oleh pihak komunis yang kononnya pro-rakyat yang meniup fitnah demi merampas kuasa pemerintahan dengan jalan mudah. Di Sini
Labels
- 13 MEI (3)
- 7WASIAT RAJA-RAJA MELAYU (18)
- A. SAMAD SAID (1)
- ADUAN (1)
- AGAMA (3)
- AKSI SEX ANWAR (182)
- AL (1)
- ALLAH (1)
- AMBIGA (6)
- ANWAR (8)
- ANWAR IBRAHIM (84)
- ARTIS (29)
- ASTRO (1)
- ATM (2)
- Azalina (1)
- AZMIN ALI (7)
- BARISAN NASIONAL (13)
- BENCANA ALAM (2)
- BERITA HARIAN (1)
- BERSIH (32)
- Bersih 3.0 (36)
- BESIH 2.0 (10)
- BLOGGER (12)
- BONGKAR (2)
- CORETAN (11)
- DAP (263)
- DATO ESKAY (3)
- DATO eSKAY bERSUMPAH (1)
- Datuk Seri Hishammuddin Hussein (2)
- DEEPAK (6)
- DONG ZONG (1)
- Dr Mohd Ridhuan Tee Abdullah (4)
- Dr. M (71)
- DS NAJIB (9)
- DUNIA (1)
- Fathul Bari (1)
- FELDA (5)
- GAPS (2)
- GPMS (2)
- GPRS (4)
- HACKER (1)
- HADI AWANG (13)
- HARAKAH (3)
- HARI BELIA NEGARA (2)
- Harussani (2)
- HASAN ALI (7)
- Hishamuddin Rais (1)
- HUSAM MUSA (2)
- IBU (1)
- IPTA (2)
- ISLAM (22)
- JAIS (7)
- JENICE LEE (1)
- JINGGA 13 (1)
- KANTOI (1)
- KARPAL SINGH (15)
- KDN (1)
- KEHILANGAN (3)
- Khairy Jamaluddin (3)
- KHALID GAGAP (20)
- KHALID IBRAHIM (30)
- KHALID SAMAD (3)
- KICDEFFELA (1)
- KOMUNIS (2)
- KRISTIAN (3)
- KU LI (2)
- KULI (1)
- LAYNAS (1)
- Lee Chong Wei (1)
- LGBT (1)
- Lim Guan Eng (21)
- Lim Kit Siang (11)
- LUAR NEGARA (2)
- MAHASISWA (9)
- Majlis Peguam (1)
- MALAYSIA (1)
- MALAYSIA KINI (6)
- MARINA MAHATHIR (4)
- MAT SABU (17)
- MAULUDUL RASUL (1)
- MCA (2)
- MEDIA (1)
- MELAYU (17)
- MENINGGAL DUNIA (4)
- MERDEKA (1)
- MILO SUAM (2)
- MUKTAMAR PAS (5)
- NAJIB TUN RAZAK (8)
- NALLAKARUPPAN (1)
- Nanyang Siangpau (1)
- NAZRI AZIZ (5)
- NFC (7)
- Nik Aziz (12)
- Noh Omar (4)
- NRUL IZZAH (1)
- Nur Misuari (1)
- NURUL IZZAH (12)
- OPS Daulat (3)
- P Balasubramaniam (1)
- PAKATAN (350)
- PAKATAN HARAM (131)
- PAPA GOMO (6)
- PAS (331)
- PASIR (7)
- PEGUAM (2)
- PELAJAR (1)
- PERHIMPUNAN (37)
- PERKASA (5)
- PKNS (1)
- PKR (217)
- PM (5)
- POLIS (3)
- PRK (2)
- PRK KERDAU (3)
- PRK MERLIMAU (36)
- PRK TENANG (34)
- PROGRAM (3)
- PROJEK RAPID (1)
- PRU 13 (2)
- PRU SARAWAK (23)
- REDUAN TEE (1)
- REMAJA (2)
- REVOLUSI (1)
- ROSMAH MANSOR (10)
- RUSUHAN (1)
- SABAH (1)
- Saifuddin Abdullah (2)
- SAIFUL BUKHARI (1)
- SEJARAH ANWAR IBRAHIM (1)
- Selamat Hari Raya Aidil Fitri (2)
- SELANGOR (13)
- SEMBANG RAKYAT (1)
- Shabery Cheek (2)
- SHAMSIDAR TAHRIN (3)
- Sport (14)
- SPR (3)
- SUARAM (10)
- SUBSIDI (1)
- SULTAN JOHOR (1)
- SULTAN SELANGOR (3)
- SUMBANGAN (1)
- Syi'ah (3)
- Tian Chua (6)
- TONY PUA (1)
- TOPENG PERAK (2)
- TPM (1)
- TUN RAZAK (1)
- Tunku Aziz (1)
- TV3 (1)
- UDA HOLDINGS. (5)
- UMB (2)
- Umi Hafilda (4)
- UMNO (22)
- UMNO WANGSA MAJU (2)
- Umum (1)
- UNIVERSITI (1)
- WAN aZIZAH (7)
- Wangsa Maju (1)
- Yusuf Al-Qaradawi (1)
- ZAHID MAT ARIP (2)
- Zaid Ibrahim (1)
- ZULKIFLI NORDIN (6)
Blog Archive
- January (2)
- November (1)
- October (6)
- September (10)
- August (14)
- June (1)
- May (11)
- April (47)
- March (56)
- February (39)
- January (48)
- December (50)
- November (47)
- October (67)
- September (71)
- August (72)
- July (68)
- June (79)
- May (106)
- April (76)
- March (46)
- February (60)
- January (38)
- December (20)
- November (80)
- October (121)
- September (63)
- August (58)
- July (59)
- June (52)
- May (53)
- April (97)
- March (67)
- February (65)
- January (80)
- December (56)
- November (21)
1 comments:
Itulah mengapa Anuwar selain dari melancung seks bontot di Indonesia dia menggali khazanah Komunis Indonesia atau PKI.
Buku buku rujukan PKI masih ada lagi malah boleh di muat turun dari internet. PKI berkali kali ganda lebih besar dari PKM. Malah Parti Komunis ke 3 terbesar di dunia. Peliknya tak dapat memerintah.
Revolusi yang teragak agak dan silap anggaran oleh PKI di lumpuhkan oleh Suharto.
PKI adalah satu satunya organisasi terbaik pernah wujud di Indonesia malah lebih baik dari apa apa organisasi kerajaan Indonesia hingga kini.
D.N. Aidit ketua PKI dan rakan rakanya adalah sekumpulan pemimpin terbaik pernah di lahirkan Indonesia malah lebih baik dari Sukarno kerana Sukarno juga menerima nasihatnya.
Malangnya mereka komunis.
Sekiranya kita dapat membaca buku buku mengenai PKI dapatlah kita membaca corak apa yang di bawa oleh Anuwar.
Komunis datang dalam pelbagai bentuk. Memang mereka tak jadi komunis tapi perjuangan komunis itu di guna pakai untuk mencapai tujuan. Atas pendirian Matlamat menghalalkan cara.
Samada selepas perjuangan berjaya mereka membuang keenderaan komunis yang di guna atau Malaysia berjaya di komuniskan dalam bentuk lain seperti Singapura.
Post a Comment